Hamburg ialah kota berpenduduk terpadat
kedua di sana setelah Berlin, dan salah satu kota tersibuk di dunia. Hamburg berdiri
pada 825.
Dengan luas 755 km2 di sungai Elbe, kota ini memiliki sifat budaya
luas, didukung reputasi artisnya seperti Felix
Mendelssohn dan Johannes
Brahms serta sutradara dan pemain Gustaf Grudgens dari Deutsche
Schauspielhaus. Sebuah industri penerbitan yang kuat telah berkembang di sini
sejak abad ke-17.
Karakter fisik kota ini diperkuat sistem kanal yang membelahnya. Hamburg juga
memiliki danau, taman, dan museum yang bagus termasuk Kunsthalle (1868), Museum Seni
dan Kerajinan (1877), Museum
Etnologi dan Prasejarah (1878).
Awal mula Hamburg bersifat tragis
dan romantis. Antara sungai Elbe dan Alster, kastil Hammaburg dibangun pada 825 dan menjadi rumah Uskup Besar Ansgar, yang
menjadikannya pangkalan pengaruh Kristen terhadap para penduduk pra-Kristen di Eropa Utara.
Walau kota ini dibumihanguskan kaum Viking pada 845, namun dibangun lagi,
hanya buat dibakar sebanyak 8 kali selama 300 tahun.
Di abad ke-13
M, Liga Hanseatik, termasuk
kota-kota perdagangan Baltik seperti Lübeck,
Breslau,
dan Danzig,
telah memperkuat kesehatan ekonomi dari kota-kota Jerman Utara yang bersatu.
Perdagangan berkembang pesat, dan Hamburg menjadi pelabuhan utama dalam
perdagangan antara Rusia
dan Flandria
dengan posisinya sebagai penguasa dan penjaga sungai Elbe. Meski Liga Hanseatik
pecah di akhir Abad Pertengahan, namun Hamburg terus tumbuh,
melampaui Lübeck dan mendirikan bursa saham Hamburg pada 1558. Antara 1616-1625, Hamburg membangun
pertahanannya sendiri sambil mendukung lembaga-lembaga publik, seperti panti
asuhan yang dibangun pada 1604 dan rumah sakit yang dibangun pada 1605.
Pada
1625, kota ini dikuatkan
dan bisa melanjutkan perdagangan melewati masa susah dalam Perang Tiga Puluh Tahun (1618-1648) yang membuat kota
lain terpuruk. Hanya saat Kaisar Napoleon Bonaparte menyerang pada 1830 Hamburg kehilangan
keunggulannya. Hamburg takluk dan lebur dalam Kekaisaran Perancis, namun setelah Kaisar
Napoleon Bonaparte jatuh Hamburg bisa merebut lagi kejayaannya sebagai sebuah
kota yang bebas dan Hanseatik. Perdagangan pun meluas sampai Afrika, Amerika
dan Asia.
Sejak
membangun lagi kerusakan yang dialami pelabuhannya selama Perang Dunia
II, Hamburg meebut posisinya lagi sebagai pelabuhan utama Jerman dan
salah satu pelabuhan terpenting di Eropa Utara. 5 gereja utama sudah dibangun
dan dibangun lagi setelah terjadi kebakaran besar, banyak daerah pinggiran kota
yang bermunculan sepanjang tepi Danau Aussenalster, dan
sekumpulan rumah bergaya Patrician yang indah dipakai banyak Konsulat Jendral
di sana.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Hamburg
19.38 |
Category:
DEUTSCHLAND
|
0
komentar
Comments (0)